Jumat, 08 Mei 2009

Ikhlas Bersedekah (Naskah Drama Ringan Untuk Anak-Anak)

Waktu menghadiri acara halal bi halal di Göttingen, saya tertarik sekali dengan acara hiburan yang salah satunya adalah drama dari anak-anak. Langsung terpikir di benak saya untuk membuat juga acara yang sama untuk halal bi halal di Frankfurt yang kebetulan akan diadakan seminggu kemudian. Sesampainya di rumah, saya langsung mengubek-ubek buku-buku cerita Jehan. Cari-cari bahan yang kira-kira bagus untuk dijadikan drama untuk anak-anak. Tadinya terpikir untuk meminta naskah drama dari kawan yang di Göttingen itu. Tapi kurang srek karena ceritanya (berjudul Donröschen) menurutku 'kurang islami'. Akhirnya setelah cari-cari, ketemu buku Sahabat Nabiku berjudul Uang untuk Allah, penulis Ali Muakhir & Adha Sughandi, penerbit DAR! Mizan Anak. Kisahnya dibuat singkat serta percakapannyapun singkat-singkat. Langsung aja saya ketik ulang. Setelah selesai, langsung saya propose ke suami. Suami setuju, tapi rupanya menurut suami cerita dari buku kecil itu masih belum komplit---berdasarkan buku ceritanya hanya sampai adegan ketika Ali bin Abi Thalib bertemu dengan Musafir yang meminta-minta, lantas Ali bin Abi Thalib langsung memberikan semua uangnya. Padahal menurut suami saya yang diberikan kepada musafir itu hanya 1/3-nya dan selebihnya diberikan kepada anak yatim dan seorang tawanan. Kisah ini diangkat oleh Allah dalam Al-Qur'an surah Al-Insaan: 8 - 9. Setelah berhasil mengumpulkan beberapa anak dan latihan sekali di KJRI dan sebelum tampil akhirnya alhamdulillah berhasil juga acara ini berlangsung.
***

IKHLAS BERSEDEKAH

(Naskah Drama Ringan untuk Anak-anak)



Pada suatu hari

Ketika Ali bin Abi Thalib

Baru keluar dari mesjid

Beliau dihadang seseorang



Fulan : “Apa tuan bernama Ali bin Abi Thalib?”

Ali : “Iya, ada apa?”

Fulan : “Maaf, ini uang milik ayah Tuan”

Ali : “Milik ayah saya?”

Fulan : “Iya, dulu ayah tuan pernah bekerja untuk saya. Ini bayarannya”

Ali :”Alhamdulillah, terima kasih banyak”
Kemudian Ali bin Abi Thalib

Dengan gembira

Segera kembali ke rumahnya

Menemui istrinya, Fatimah

Ali : “Assalamu ‘alaikum”

Fatimah: “Wa’alaikumussalam”

Fatimah: “Tuan membawa apa?”

Ali : “Membawa uang dari ayah sebanyak 3 Euro”

Ali bin Abi Thalib segera bercerita

Beliau menceritakan kepada Fatimah

Tentang pertemuannya dengan seseorang
Yang memberinya uang

Fatimah : “Alhamdulillah…kalau begitu, kita bisa membeli makanan”

Saat itu, di rumah Ali bin Abi Thalib

Memang tidak ada makanan sedikit pun.

Dengan gembira

Ali pun pergi ke pasar

Ali : “Saya akan beli roti buaya”

Setibanya di pasar

Seorang fakir-miskin

Sedang meminta-minta

mengharapkan kemurahan hati

Orang-orang yang datang ke pasar

Si miskin : “Tuan-tuan yang beriman!

Adakah yang ingin memberikan uangnya untuk Allah?”

“Saya musafir yang kehabisan bekal”

Tanpa berkata apa-apa

Ali langsung memberikan uangnya 1 Euro

kepada si pengemis.

Lalu, pergilah beliau membeli dua potong roti.

Sepotong 1 Euro.

Kemudian pulang ke rumah.

Ali : “Assalamu ‘alaikum”

Fatimah: “Wa’alaikum-salam”

Fatimah: “Tuan membawa apa?”

Ali : “Membawa 2 potong roti”

Ali bin Abi Thalib segera bercerita

Beliau menceritakan kepada Fatimah

Tentang seorang pengemis yang diberinya uang 1 Euro.

Fatimah : “Alhamdulillah… masih ada untuk kita beli makanan”

Baru saja roti itu dihidangkan di atas meja

Tiba-tiba datang seorang anak yatim mengetuk pintu.

Anak Yatim : “Tuan, bagilah saya sesuatu”

Ali : “Berikanlah dia sepotong”

Fatimah : “Alhamdulillah… masih ada sepotong lagi untuk kita”

Beberapa menit kemudian

Muncul seorang laki-laki

Yang mengaku sebagai tawanan perang

Si Tawanan : “Tuan, saya sudah tiga hari tidak makan”

Ali : “Berikanlah dia yang sepotong itu”

Fatimah : “Alhamdulillah… kita masih bisa bersedekah.”

“Masih banyak orang yang lebih susah dari kita”

ENDE



PARA PEMAIN PERAN :

Fulan : Ifan, Ali : Naufal, Fatima: Jehan , Penjual : Salam, Miskin: Tio, Yatim : Laura Tawanan: Fadhillah

KETERANGAN:

Kisah di atas diilhami oleh sebuah riwayat yang menerangkan sebab turunnya ayat 8 dan 9 surah al-Insan:

Artinya: "Mereka memberikan makanan dengan senang hati kepada orang miskin, anak yatim dan orang tawanan. [Seraya berkata:] Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian semata-mata karena mengharapkan keridhoan Allah. Kami tidak menghendaki balasan apapun dari kalian dan tidak pula mengharapkan terima kasih".

Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat berbuat demikian.

Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar